Ponsel PDA Cantik "NEW"

pda
Penampilan personal digital assistant selama ini terkesan besar untuk berada di telapak tangan karena harus mempertahankan fungsi sebagai komputer kecil. Tentu saja hal ini memberi kendala bagi mereka yang memiliki jari-jari lentik untuk mau membawanya, terutama di tempat umum.

Kesan ini rupanya sudah mulai terkoreksi dengan hadirnya ponsel personal digital assistant (PDA) mungil Asus P320. Ini merupakan sebuah ponsel PDA pertama yang diperkenalkan vendor komputer Taiwan ke pasaran Indonesia pertengahan September lalu.

Kehadirannya memang tidak pada saat yang tepat karena perhatian dunia waktu itu masih seputar ponsel iPhone buatan Apple dan lahirnya ponsel G1 yang dikembangkan Google, sementara di Tanah Air sedang dilanda demam BlackBerry. Semua itu banyak menyita perhatian penggemar ponsel PDA saat ini.

Mungkin masyarakat juga belum terbiasa karena nama Asus lebih sering ditemui pada produk motherboard atau laptop, walau sekarang juga melekat pada ponsel PDA. Meskipun demikian, sebenarnya juga bukan hal yang aneh karena tren perusahaan komputer yang terjun ke bisnis seluler sudah semakin banyak.

”Memang di sini baru sekarang ini Asus mengeluarkan produk PDA. Selama ini kami lebih banyak melayani kebutuhan perusahaan-perusahaan OEM, seperti yang terakhir adalah untuk produk O2,” kata Juliana Cen, Marketing Manager Southeast Asia Sales & Marketing Dept Asus Technology, dalam perbincangan dengan Kompas pekan lalu di Jakarta.

Perusahaan Taiwan ini sejak Januari lalu terbagi menjadi tiga, satu di antaranya Pegatron yang khusus melayani pabrikan komponen OEM. Produk PDA dengan nama Asus masih terbilang baru. Produk ini pertama kalinya memasarkan ponsel PDA justru di Inggris.

Sebagai produsen perangkat mobile, pada 2006 bersama Samsung dan Faunder menggarap proyek Microsoft yang diberi nama Origami. Baru tahun lalu secara mengejutkan melepas netbook dengan nama Eee PC, sebuah perangkat notebook yang dirancang menyerupai PDA dengan bentuk lebih besar.

Di Indonesia, selain mengeluarkan P320, dalam peluncuran bulan September Asus memperkenalkan M930, ponsel PDA lipat yang menyerupai communicator dengan kemampuan akses HSDPA. Hanya memang ”ponsel communicator” ini tidak menggunakan sistem operasi Symbian, tetapi Windows Mobile 6 Standar.

PDA mungil

Kesan pertama pada P320 ini adalah cantik dan minimalis, tidak seperti PDA pada umumnya. Bentuknya bahkan tidak lebih besar daripada ponsel TV buatan China yang banyak terdapat di pasaran saat ini.

Tidak hanya kecil dan tanpa tombol ketik QWERTY yang memberi kesan gaya, tetapi juga kemasan warna putih, bahkan ada yang berwarna pink, selain juga hitam. Dengan demikian, kalau melihat sekilas saja, akan muncul pertanyaan apakah itu benar-benar PDA?

Sepertinya tidak berdaya. Namun, jika dicermati, di sana sudah menggunakan sistem operasi Windows Mobile 6.1 Professional. Selain sistem operasi dari Microsoft yang terbaru, P320 juga dilengkapi aplikasi pendukung seperti yang ada di PDA pada umumnya, yaitu Office Mobile (Word, PowerPoint, Excel, dan OneNote Mobile).

Dengan berat yang hanya 105 gram berikut baterai berkapasitas 1.100 mAh (miliAmper jam) ini sudah tidak ada bedanya dengan ponsel biasa. Layar 2,6 inci hampir memenuhi 2/3 luas tampilan depan (95 mm x 55 mm) menggunakan resolusi QVGA (420×340 pixel), dan tebal yang hanya 13 mm sangat nyaman dimasukkan ke dalam saku baju.

Memang, ukuran yang mungil ini juga memberikan kendala bagi mereka yang kesulitan melihat obyek kecil. Papan ketik maya pada permukaan layar sentuh menjadi sangat kecil, tidak jarang menyentuh pada bagian tombol huruf/angka yang tidak dikehendaki ketika berusaha mengetik cepat dengan menggunakan pena stylus.

Konektivitas ke jaringan seluler masih menggunakan GPRS dan EDGE, belum memiliki kemampuan akses ke jaringan 3G atau yang lebih tinggi. Meskipun demikian, untuk kondisi sekarang tidak terlalu menyulitkan karena dengan menggunakan fasilitas mobile web, baik melalui Google maupun Yahoo, lebih mudah membuka situs web ataupun e-mail dari kedua penyedia layanan e-mail di atas.

Akan lebih cepat lagi apabila bisa mendapatkan layanan WiFi 802.11b/g untuk akses ke dunia maya. Hal ini tentu akan menjadi solusi bagi mereka yang tidak mau terikat dengan layanan berbayar seperti BlackBerry. Pada badan yang ramping ini juga tersimpan fitur push e-mail untuk mendukung aktivitas mobile e-mail.

Dalam tinjauan kali ini kesan remeh hilang, prosesor TI OMAP 850 berkecepatan 201 MHz cukup mampu menangani aktivitas bergerak. Kinerja prosesor ini didukung dengan memori ROM 128 MB dan DDR RAM 64 MB. Untuk menyimpan hasil pekerjaan bisa menggunakan memori eksternal microSD atau TransFlash, bahkan slot memori di bagian luar itu sudah mendukung microSDHC untuk penyimpanan hingga 8 GB yang ada di pasaran saat ini.

Memori eksternal yang bisa dilepas-pasang dari luar ini sangat membantu bagi mereka yang ingin merekam semua aktivitas mobile, baik berupa tulisan, tabel, audio/musik, foto, maupun video.

Kamera digital 2 MP memang masih termasuk kecil, tetapi sudah cukup jika digunakan untuk situasi darurat dan tambahan fungsi otofokus cukup untuk membuat kreatif. Hanya memang untuk membuka fungsi kamera agak lambat, sekitar tujuh detik. Ini memang kurang mendukung dalam situasi tergesa-gesa.

Format foto yang ditampilkan, selain JPEG, juga berkas berekstensi PNG, GIF, dan BMP. Untuk video mendukung berkas video MPEG4/H.263/.3gp, sedangkan musik selain MP3 juga WMA, AAC, dan AAC+.

Bagi yang gemar mengeksploitasi PDA, masih ada fitur yang bisa dicoba-coba. Misalnya GPS, selain menggunakan modul penerima GPS SiRF StarIII, pada P320 ini juga disertakan antena tambahan untuk mempertajam kemampuan menerima sinyal GPS, tinggal menambahkan peta digital untuk melakukan aktivitas penjelajahan.

Dengan fungsi ASUS Today dapat mengakses kalender, pesan, cuaca, dan media player dalam satu tampilan. RSS Reader memungkinkan memberikan informasi terbaru secara otomatis dan menyediakan berita terkini dan update blog. Dengan Ur Time, pengguna dapat mengatur sampai empat area waktu yang berbeda pada desktop telepon.

Tidak terbayang di balik casing yang ringkas ini terdapat banyak fungsi yang tidak habis-habisnya untuk dicoba. Penampilannya juga feminin, baik saat berada di genggaman maupun ketika sedang di setrum ulang. Disadur : kompas

This entry was posted in Artikel IT. Bookmark the permalink.