“Diam”.. orang yang diam itu biasanya identik dengan sikap yang pemalu. Tetapi kadang ‘diam’ itu membawa keberkahan karena menekankan sifat seseorang agar tidak sombong dan takabur, tetapi ada yang bersikap “diam” menandakan bahwa orang tersebut sombong. Kadang – kadang “diam” itu juga mempunyai sisi yang negatif yaitu “diam yang ketika teman atau kerabat kita sedang bercanda atau bersuka ria, yang memang tepat pada waktunya, kita seorang diri justru “diam” menyendiri.
” diam” itu sebenarnya mengandung 7000 kebaikan lho, dan kebaikan – kebaikan itu tersimpul dalam 7 kalimat dibawah ini, dimana dalam tiap kalimatnya mengandung 1000 kebaikan :
1. Diam itu ibadah tanpa perlu bersusah payah
2. Diam adalah perhiasan tanpa berhias
3. Diam adalah kehebatan tanpa kerajaan
4. Diam adalah benteng tanpa pagar
5. Diam merupakan kekayaan tanpa minta maaf kepada orang
6. Diam menjadikan istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal
7. Diam menutup segala keaiban < cacat > menjadi keindahan bagi orang lain yang alim dan menutup bagi yang bodoh.
[ sumber : petikan dari Kitab Tanbihul Ghafitin ]
Memang, “diam” itu dapat dijadikan sebagai pembatas diri kita untuk tidak melakukan hal – hal yang buruk, namun selain sebagai pembatas, “diam” itu juga sebagai penghalang diri kita sendiri untuk maju ke depan mengarahkan diri kita kepada yang lebih baik, seakan – akan diri kita terhalang oleh tembok yang besar dan untuk mengeluarkan kalimat – kalimat untuk berbicara sangat sulit dan bibir ini terasa malas untuk mengeluarkan sepatah kata.
Diam yang positif yaitu “diam” yang didalam diri seseorang mempunyai suatu bekal ilmu pengetahuan yang luas tentang suatu keadaanatau masalah yang dihadapi, dan di waktu satnya ia berbicara ia mengeluarkan semua apa yang ada didalam pikirannya tetapi tidak disertai dengan nafsu untuk menjatuhkan lawannya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “diam itu seperti emas”, dan itu memang benar, tetapi ada pula orang yang “diam” itu membawa malapetaka bagi diri kita atau kerabat kita, ingatlah akan kata – kata “diam – diam menghanyutkan” atau orang yang “diam” itu “bagaikan musuh dalam selimut”.
So kesimpulannya bahwa “diam” yang positif apabila dilaksanakan akan membawa kebaikan dan keberuntungan tetapi sebaliknya “diam” yang negatif hanya membawa kerugian. Dan jadikanlah “diam” itu sebagai perbaikan kualitas diri sendiri.
sumber