Alkisah di sebuah negeri yg nun jauh disana, terdapat sebuah kerajaan yg dipimpin oleh seorang raja yang juga bertindak sebagai hakim tunggal di kerajaan tersebut.
Pada hari itu, terdapat dua orang narapidana yg akan dieksekusi karena kesalahan yang sama. Mereka dibawa ke pengadilan untuk dihadapkan pada Sang Raja.
Raja memerintahkan Narapidana Pertama untuk masuk, sementara Narapidana Kedua menunggu di luar ruang persidangan.
Setelah Narapidana Pertama masuk, Raja lalu berkata, “Wahai Narapidana Pertama, kejahatanmu sudah jelas, bukti-bukti sudah lengkap. Hukuman apa yang kau pilih? Sodomi atau hukuman mati?”
Narapidana Pertama terkejut, namun dia segera menguasai diri. Dia lalu teringat, dia masih punya tanggungan, seorang istri dan tiga orang anak. Walau hukuman mati bisa menjaga harga dirinya, tetapi dia tak bisa melepaskan kewajibannya begitu saja.
“Yang Mulia, s-saya memilih sodomi,” jawab Narapidana Pertama dengan suara yang bergetar.
Tanpa membuang waktu, Sang Raja lalu memberi perintah, “Algojo! Eksekusi!!”
Narapidana Kedua yang mendengar jalannya persidangan dari luar, langsung pucat sewaktu mendengar jeritan Naripidana Pertama yang sedang “dieksekusi” oleh Algojo.
Setelah setengah jam berlalu, Narapidana Pertama keluar sambil memegang bokongnya.
“Bagaimana rasanya?” Tanya Narapidana Kedua.
“S-sakit sekali…” Narapidana Pertama lalu berlalu begitu saja.
Setelah Narapidana Pertama menghilang dari pandangannya, Narapidana Kedua lalu masuk ke dalam ruang persidangan dengan tenang. Dia sudah menentukan pilihan.
Tanpa basa-basi, Raja langsung berkata, “Wahai Narapidana Kedua, kejahatanmu sudah jelas, bukti-bukti sudah lengkap. Hukuman apa yang kau pilih? Sodomi atau hukuman mati?”
Selama “eksekusi” Narapidana Pertama berlangsung, Narapidana Kedua sudah memikirkan matang-matang mana yang akan ia pilih. Dia masih muda, belum berkeluarga, dan tidak mempunyai tanggungan.
Dengan mantap, Narapidana Kedua menjawab, “Yang Mulia, saya ingin mati dalam keadaan terhormat. Saya tidak rela kalau harga diri saya dilecehkan begitu saja. Karena itu, saya memilih hukuman mati!”
Mendengar jawaban Narapidana Kedua, Sang Raja lalu memberi perintah, “Algojo! Sodomi dia sampai MATI!!”