Minuman Isotonik

drinkingSaat kita merasa lelah dan haus selesai berolahraga, tentunya kita ingin meneguk minuman yang segar dan mampu mengembalikan stamina tubuh dengan cepat. Maka minuman isotonic pun menjadi salah satu pilihan. Disamping rasanya yang bervariasi, minuman isotonic juga mengandung ion, yang dipercaya dapat cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso yang artinya sama dan tonik artinya tekanan. Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalam satuan Osmolaritas.

Sebuah minuman dikatakan isotonik jika dia mempunyai Osmolaritasnya sekitar 250 mOsm/L – 340 mOsm/L. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit (Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya (rata-rata = kurang lebih 26 kkal/100 mL, kebutuhan orang dewasa = kurang lebih 2.100 kkal/hari). Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit, dan sudah tentu kandungan yang terbanyak adalah air.

Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa isotonik sebenarnya adalah minuman yang aman karena kandungannya harus tepat dan terukur dan sudah pasti bermanfaat bagi tubuh. Untuk dapat diserap ke dalam tubuh harus mempunyai tekanan yang sama dengan sel tubuh tersebut.

Manfaat penting yang jarang diketahui

Konon minuman isotonic juga bermanfaat bagi penderita DB dan tifus untuk memulihkan kondisinya. Selain itu, kalau Anda merasa segar dan fresh setelah meneguk minuman berisotonik, bukan berarti minuman isotonic ini termasuk minuman yang bisa menambah tenaga.

Sebenarnya, minuman ini hanya membantu mempercepat proses pemulihan. Bila si pasien rajin mengonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan secara efektif. Minuman ini juga baik dikonsumsi saat mengalami dehidrasi atau diare. Boleh dibilang fungsinya serupa dengan oralit.

Tak cuma itu. Minuman isotonik juga dinilai mujarab dalam proses penyembuhan sariawan. Dan minuman isotonik tidak mengandung kafein. Jelaa ada dua kategori yang sangat berbeda antara minuman penambah tenaga dan isotonic itu sendiri. Yang satunya mencegah dehidrasi (isotonik),sedangkan energy drink menyebabkan dehidrasi, karena sifat kafein adalah deuretik.

Hati-hati minuman isotonik yang mengandung kafein

Namun, ada bahaya yang mengancam dibalik minuman isotonik, yaitu dapat mengganggu kesehatan. Minuman isotonic yang dapat mempengaruhi kesehatan adalah minuman isotonic yang mengandung kafein. Demikian hasil penelitian Roland Griffiths sekaligus memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan Johns Hopkins.

Griffiths meneliti 1.253 anak sekolah yang mengonsumsi minuman tersebut untuk meningkatkan stamina mereka. Para partisipan diamati seberapa sering mereka meminum cairan isotonik tersebut. Selain itu, kondisi mereka dipantau dengan pemeriksaan rutin. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi minuman energi yang mengandung kafein dalam dosis tinggi akan lebih berpotensi mengalami kerusakan fungsi organ tubuh.

Bagi Anda yang aktif berolahraga, ataupun kegiatan lain yang menguras keringat, Anda tetap bisa mengkonsumsi isotonic tanpa rasa ragu. Asalkan sesuai anjuran berikut ini :

Sesuai untuk:

Penyuka olahraga aerobik, bulutangkis, indoor tennis, kelas bersepeda dalam ruangan (disebut juga dengan istilah RPM), body pump, body combat, atau pecinta jogging. Terutama bila waktu latihan lebih dari 60 menit. Olahraga di tengah udara panas ditengarai juga bisa menyebabkan dehidrasi sedang hingga berat.

Saran pemakaian:

Konsumsi minuman ini 10-15 menit sebelum latihan, sebanyak 230 ml. Ulangi setiap 20-30 menit sekali. Atau, minum secukupnya, setiap kali merasa haus. Boleh diminum lagi, jika setelah latihan rasa haus masih belum hilang. Jangan lupa untuk memperhatikan aturan minum yang tertera pada kemasan. Kelebihan dalam jumlah sedikit, bisa dibuang oleh tubuh melalui keringat atau air seni. Namun kalau kelebihan dalam jumlah banyak, dapat menimbulkan kerusakan gigi dan gangguan jantung.

Perlu diperhatikan:

Penderita gagal ginjal, diabetes, sakit jantung, dan penderita gangguan lambung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi minuman ini. Hal ini disebabkan setiap penderita penyakit memiliki respons yang berbeda terhadap apa yang dikonsumsinya.

Namun, kalau Anda merasa masih riskan untuk meminum minum-minuman berisotonik, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Dan dijamin jauh lebih aman daripada isotonic di luaran. Berikut resepnya :

Resep :

* 1 liter air putih
* 200 ml sari jeruk atau lemon
* 1 gram garam

Pengolahan :

* Campur 1 liter air dengan dengan sari jeruk lemon. Aduk sampai tercampur rata.
* Tambahkan garam, lalu kocok hingga garam larut.
* Dinginkan, dan siap dikonsumsi.

Cukup mudah bukan pembuatannya. Sayangnya, minuman ini tidak tahan berhari-hari seperti minuman kemasan. Sekarang Andapun bisa jauh lebih berhati-hati lagi terhadap minuman isotonic yang dijual di pasaran.

Sumber

This entry was posted in Kesehatan. Bookmark the permalink.