"Nyontek" Budaya Buruk Orang kita

nyontekNyontek sewaktu ujian, ternyata bukan budaya anak-anak SD aja, bahkan sampai Perguruan Tinggi pun budaya ini masih kental.

Benar juga kata pepatah, ‘Guru Kencing Berdiri, Anak Murid Kencing Berlari.’ Kalau gurunya sewaktu kuliah nyontek ketika ujian, anak muridnya juga ikutan. Maka 100% anak murid tidak bisa disalahkan, seharusnya para guru instropeksi diri.

Budaya nyontek sewaktu ujian di Negara Indonesia ini telah mengakar kuat pada dunia pendidikan. Sulit untuk dihilangkan, persis sebagaimana budaya korupsi.

Kalau dipikir-pikir apa sih penyebab seorang pelajar, mahasiswa, calon PNS nyontek sewaktu ujian?
nyontek-23

Mungkin ini sebabnya :

1. Ndak belajar ketika mau ujian. (Kalau ini jelas…bingung ndk bisa jawab)

2. Ndak ingat alias lupa, sehingga nyari2 suara, tulisan, atau bisikan2 yg bisa mengingatkannya apa yg telah dihafalnya sebelumnya. (Kalau yg ini mngkin ndk dosa ya….hehehehe)

3. Materi soalnya tidak sesuai dengan materi yang ia pelajari. (Wah..kalau yg ini jelas kalang kabut, mayoritas nyontek ketika ujian disebabkan hal ini)

4. Ndk percaya diri. (Kalau yg ini kurang baik, ndk punya pendirian, ndk istiqamah, ndk bisa jadi pemimpin, hehehe)

5. Ada kesempatan. (Kalau ini jelas, menggunakan kesempatan dalam kesempitan)

6. Ingin nilai yang tinggi. (Biasanya orang yg nyontek ingin mendapatkan nilai yang tinggi, ndk penting walaupun menghalalkan segala jalan, yg penting lulus)

7. Ingin dapet uang. (Kalau yg satu ini joky jawaban. Biasanya mereka membocorkan jawaban dengan imbalan sejumlah uang atau dollar, ndk apa2 hasil syubhat yg penting kenyang, hehehe)

8. Ingin bantu temen atau murid. (Kalau yg ini pingin jadi pahlawan kebaikan, tp salah langkah…hehehe)

9. Disuruh nyontek. (Haaaaaa…kalau yg ini gimana ya?, karena ada dosen yg nyurh mahsiswanya buka buku ktika ujian, biar nilainya dapet A semua), seakan-akan mahsiswanya pinter semua, tp dosennya jadi bodoh, hehehehe)

10. Apalagi ya…bagi temen2 yg tahu sebab-sebab nyontek tlong tlis disini ya……….

This entry was posted in Realitas Kehidupan. Bookmark the permalink.